Jenazah Rinaldi Dibiarkan 3 Hari di Kamar Mandi, Pelaku Taburkan Bubuk Ini Sebelum Korban Dimutilasi
Polisi menyebut pasangan sejoli Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27) tidak mengalami gangguan jiwa.
Keduanya sadar saat membunuh dan memutilasi tubuh Rinaldi Harley Wismanu, Manager HRD sebuah perusahaan swasta di Jakarta.
Meski demikian, polisi berencana memeriksa kejiwaan kedua pelaku pembunuhan sadis itu.
Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Kamis (24/9/2020).
"Direncanakan dua tersangka minggu depan diperiksa kejiwaannya. Saat ini penyidik masih melengkapi berkas dulu untuk memantapkan kembali unsur-unsur pasal pidana yang dikenakan terhadap kedua tersangka," kata Yusri Yunus seperti dikutip dari Wartakotalive.com
Yusri memastikan kondisi kejiwaan kedua tersangka saat melakukan kejahatan adalah normal.
"Kami akan mencari apakah dengan membunuh atau mutilasi ini, ada faktor kejiwaan lain yang harus kita dalami lagi," ujarnya.
Artinya kata dia, tes kejiwaan dilakukan untuk mendalami bagaimana mereka tega melakukan perbuatan sadis dengan terencana terhadap korban.
Tidak Berpengaruh
Sebelumnya Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan tes kejiwaan tidak berpengaruh terhadap penerapan pasal yang dipersangkakan terhadap keduanya.
"Itu dites kejiwaannya, tidak banyak berpengaruh terhadap penerapan pasal. Itu hanya untuk pendalaman saja kenapa orang melakukan tersebut, jadi ini hanya kajian, seperti itu," kata Tubagus, Senin (21/8/2020).
Menurutnya kedua tersangka secara sadar melakukan pembunuhan berencana. Artinya tersangka mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
"Hasil pemeriksaan selama ini, tidak ada masalah dengan jiwa gilanya itu, nggak ada. Mereka ini mampu mempertangungjawabkan perbuatannya. Kalau dia gila, baru nggak bisa," katanya.
Tidak berencana memutilasi
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan dalam perencanaan yang disusun kedua pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu (33), Manajer HRD PT Jaya Obayashi, awalnya mereka hanya akan memeras korban saja dan yang paling buruk adalah membunuhnya jika korban melawan.
Namun, akhirnya kata Calvijn, kedua pelaku yang merupakan pasangan kumpul kebo itu yakni Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27), memutilasi korban menjadi 11 bagian.
"Sebab keduanya sempat kebingunan untuk membawa jenasah korban keluar dari kamar apartemen Pasar Baru Mansion, tempat korban dieksekusi," kata Calvijn, Jumat (18/9/2020).
Hal itu pulalah katanya yang membuat kedua pelaku sempat membiarkan jenasah di kamar mandi apartemen tiga hari mulai tanggal 9 sampai 11 September 2020.
Kedua pelaku akhirnya memutuskan memutilasi korban dan dilakukan selama dua hari pada 12 dan 13 September.
"Pelaku DAF belajar memutilasi dari media sosial YouTube," katanya.
Agar tidak tercium bau busuk dari jenazah, pelaku menaburkan kopi.
Ibunda Menangis
Rinaldi Harley Wismanu, korban mutilasi di Apartemen Kalibata City sudah dimakamkan.
Namun, keberadaan istri Rinaldi saat prosesi pemakaman kini mendadak jadi pertanyaan.
Kemana sosok sang istri? pasalnya selama ini diketahui bahwa manajer HRD PT Jaya Obayashi ini sudah menikah.
Diwartakan sebelumnya, HRD Rinaldi dimakamkan di pemakaman Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman, setelah disemayamkan di rumah duka, Senin (21/9/2020).
Selama prosesi pemakaman, kesedihan mendalam terlihat dari raut para keluarga korban, tak terkecuali ibunda, Sulistyani.
Ibunda yang mengenakan gamis putih dan kacamata hitam ini terlihat menangis histeris tiada henti.
Pasalnya, pria alumni UGM dan universitas Jepang tersebut merupakan anak sulung dari 4 bersaudara.
Pemakaman HRD Rinaldi sendiri baru bisa dilangsungkan pada pukul 09.00 WIB.
Hal itu lantaran jenazah baru tiba di rumah duka dini hari tadi sekira Pukul 00.00 WIB usai diberangkatkan dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur melalui jalur darat pada Minggu (20/9/2020) sore.
Lamanya proses pengambilan jenazah Rinaldi karena kepentingan forensik oleh kepolisian.
Dilansir dari TribunJogja.com, keluarga tampak terpukul kala melihat jenazah Rinaldi yang menjadi korban mutilasi tiba di kampung halaman.
Melihat peti jenazah Rinaldi, keluarga histeris seraya mengucap salah untuk mendiang.
Adik Rinaldi, Adila Maulana Syahbani pun tampak terpukul.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Jenazah Rinaldi Dibiarkan 3 Hari di Kamar Mandi, Pelaku Taburkan Bubuk Ini Sebelum Korban Dimutilasi,
Editor: Soewidia Henaldi
Belum ada Komentar untuk "Jenazah Rinaldi Dibiarkan 3 Hari di Kamar Mandi, Pelaku Taburkan Bubuk Ini Sebelum Korban Dimutilasi"
Posting Komentar